DPNTimes,Nunukan-Warga Desa Persiapan Sei Fatimah, Desa Binusan Kecamatan Nunukan keluhkan kondisi jalan yang rusak berat dan berharap pemerintah segera memperbaiki jalan yang terkesan tidak pernah diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan.
Dari pantauan Redaksi DPNtimes, jalan menuju Wisata Hutan Mangrove Sei Fatimah ini tidak lagi terlihat layaknya jalan yang pernah diaspal. Hanya sisa-sisa kerikil yang setiap saat bisa membahayakan pengendara dan pejalan kaki atau warga sekitar.
Selain itu, di sebagian jalan terlihat lubang dan lumpur serta sedikit penurunan yang telah terkikis aspalnya secara keseluruhan sehingga warga yang melintas harus ekstra hati-hati agar tidak tergelincir atau mengalami kecelakaan.
Markus (65), warga Sei Fatimah yang ditemui sedang menjajakan jualannya di tepi jalan tersebut mengaku sering mendapati pengguna jalan yang mengalami kecelakaan dan luka-luka.
“Pernah ada kecelakaan di penurunan ini sampai luka-luka. Itu batu kericil juga lengket di luka,” paparnya.
Hal senada disampaikan Abid (49) bahwa dirinya tidak hanya sekali dua kali melihat pengendara motor yang mengalami kecalakaan di sepanjang jalan tersebut. Berdasarkan pengakuannya, sejak Kabupaten Nunukan terbentuk, jalan tersebut sama sekali tidak pernah disentuh oleh pemerintah.
“Jalan di Sei Fatimah itu diaspal waktu masih Kabupaten Bulungan, sekitar 1997 lalu. Kami sering mengeluhkan kondisi jalan itu tapi hingga saat ini tidak pernah ada respon,” keluhnya.
Mereka berharap pemerintah baik itu Kabupaten Nunukan maupun Kalimantan Utara bisa lebih memperhatikan kondisi jalan tersebut dan segera memperbaikinya.
Dibenarkan Kepala Desa Binusan Rudihartono, dia mengaku sering menerima keluhan warga terkait kondisi jalan yang rusak berat dan telah menyebabkan beberapa pengedara motor yang menjadi korban.
“Kami dari Pemerintah Desa Binusan itu sering menyampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Nunukan dalam setiap Musrenbang akan tetapi belum mendapat respon. Seharusnya itu segera diperbaiki karena sudah terlalu lama dibiarkan begitu saja.” Paparnya.
Apalagi, lanjut Rudi, jalan tersebut merupakan akses menuju Wisata Hutan Mangrove yang rencananya akan diresmikan dalam waktu dekat ini. Karena itu, dia berharap Pemkab Nunukan atau Provinsi Kaltara memberikan perhatian lebih untuk jalan tersebut.
Rencananya, kata Rudi, Kawasan Wisata Mangrove itu akan resmikan pada 25 November mendatang. Jadi, alangkah baiknya jika jalan menuju ke tempat itu juga diperbaiki. Pengunjung pasti akan berpikir untuk datang jika kondisi jalannya rusak.
“Terlebih, di Sei Fatimah itu jumlah warga juga banyak. Ada sekitar 3 ribu jiwa sehingga sudah sepantasnya jalan tersebut menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Nunukan atau Provinsi Kaltara,”
