DAERAHKRIMINAL

Puluhan Hektar Hutan Mangrove di Pulau Sebatik Diduga Dibabat

10
×

Puluhan Hektar Hutan Mangrove di Pulau Sebatik Diduga Dibabat

Share this article
Foto:Ilustrasi

DPNTimes,Nunukan-Di tengah gencarnya pemerintah pusat dan daerah merestorasi hutan mangrove, pembalakan kawasan hutan mangrove diduga justru terjadi di daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia di Pulau Sebatik, Kecamatan Sebatik Barat, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Berdasarkan informasi yang ada, kasus pembalakan hutan mangrove itu berhasil diungkap jajaran Polda Kaltara, Senin (06/02/2023) kemarin. Tidak hanya itu, tersiar kabar dalam pengungkapan ini turut diamankan beberapa unit alat berat diduga milik salah satu oknum DPRD di Nunukan.

Meski kabar yang beredar ada alat berat diduga milik salah satu oknum DPRD di Nunukan yang turut diamankan, belum diketahui persis apakah oknum DPRD Nunukan itu terlibat dalam kasus pembalakan hutan mangrove di daerah perbatasan yang sempat menghebohkan warga.

Sementara itu, adanya kasus pembalakan hutan mangrove di Pulau Sebatik, tepatnya di Kecamatan Sebatik Barat tersebut dibenarkan oleh Ramli selaku Kepala Desa Setabu saat dikonfirmasi awak media melalui Telepon seluler pada Selasa (07/02/23).

“Iya, ada (pembalakan hutan mangrove) pak, kejadiannya kemarin (Senin, red), kemarin sudah ada juga aparat keamanan turun langsung ke lokasi,” kata Ramli melalui Telepon.

Baca Juga  Susun Rancangan Awal RKPD Tahun 2024, Pemkab Nunukan Gelar Forum Konsultasi Publik

Ramli menjelaskan, kasus pembalakan hutan mangrove itu terjadi di beberapa lokasi di Kecamatan Sebatik Barat. Bahkan, aksi pembalakan ini sudah terjadi cukup lama hingga akhirnya merambah lokasi lainnya.

“Sudah lama sih pembalakannya, tapi pembalakannya sudah merambah ke lokasi baru di Desa Tembaring, Tembakil, Setabu dan Lapiu, Kecamatan Sebatik Barat,” jelas Ramli.

Terkait adanya kasus pembalakan hutan mangrove itu, Ramli menyerahkan semua permasalahannya kepada aparat keamanan yang melakukan penyelidikan dan penyidikan. Namun sebenarnya, kasus pembalakan ini sudah lama dibahas bersama Camat Sebatik Barat.

“Saya dulunya sudah pernah laporkan masalah pembalakan ini ke camat, bahkan sudah kami bahas juga bersama-sama dengan camat, tapi kasusnya baru diungkap oleh aparat keamanan,” ungkapnya.

Ramli menyebutkan, berdasarkan informasi yang ada saat ini, hutan mangrove yang dibabat itu rencananya bakal dijadiakan lokasi tambat perahu nelayan, tempat penjemuran rumput laut hingga persiapan lahan pemukiman untuk warga sekitar.

“Jadi bukan cuma hutan mangrove yang dibabat, tapi ada juga lahan tambak hingga pepohonan Nipa yang turut diratakan dengan tanah,” sebut Ramli.

“Kalau untuk luasan lahan mangrove yang dibabat, kemungkinan hingga puluhan hektar, apalagi pembalakannnya sudah terjadi cukup lama hingga merambah ke lokasi baru,” tambahnya.

Baca Juga  Di Depan Tim KKDN Polstra, Asisten II Uraikan Indikator Pertumbuhan Ekonomi Kaltara

Disinggung apakah benar pemilik alat berat yang diamankan aparat keamanan dalam perkara pembalakan hutan mangrove di Pulau Sebatik kepunyaan salah satu oknum anggota DPRD Nunukan, Ramli enggan bersepekulasi lebih jauh.

“Informasinya (punya oknum anggota DPRD Nunukan) seperti itu, tapi saya belum tahu persis juga,” tegasnya.

Ramli menerangkan, terkait alat berat yang diamankan, hingga saat ini sudah ada dua unit alat berat berhenti beroperasi dan digaris polisi oleh aparat keamanan. Tidak menutup kemungkinan akan bertambah lagi jika kasusnya dikembangkan.

“Kan lokasi pembabatannya ada banyak, jadi mungkin saja bisa bertambah alat berat yang diamankan. Selain itu ,operatornya juga sudah dimintai keterangan oleh aparat keamanan yang menangani kasus ini,” terang Ramli.

Terpisah, saat awak media mencoba konfirmasi terkait adanya kasus pembalakan hutan mangrove yang menggunakan alat berat di Pulau Sebatik ke Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Budi Rachmat masih mencari kebenaran informasi tersebut. “Mohon waktu saya carikan infonya,” sebut perwira polisi melati tiga ini.

Di sisi lain, ketika awak media mencoba konfirmasi terkait kasus pembalakan ini ke Kapolres Nunukan, AKBP Taufik Nurmandia melalui pesan singkat Aplikasi WhatsApp mengaku belum menerima laporan tersebut.

“Sementara tidak ada laporan dari Kasat Reskrim, belum ada juga mengamankan hal tersebut,” balas Kapolres Nunukan melalui aplikasi WhatsApp. (ilm/ctn/KA)

Baca Juga  Ke Perbatasan, Gubernur Tinjau Program Bedah Rumah dan Penyediaan Air Bersih Warga
Baca Juga

Author

Bagikan ini...

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights