HUKUMKRIMINAL

Kopri PMII Kaltara Kecam Keras Dugaan Pelecehan Seksual Saat Pengurusan KTP

387
×

Kopri PMII Kaltara Kecam Keras Dugaan Pelecehan Seksual Saat Pengurusan KTP

Share this article
Kopri PMII Kaltara

DPNTimes.com, Nunukan – Korps Perempuan Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (Kopri PMII) Kalimantan Utara (Kaltara) mengecam keras adanya dugaan pelecehan seksual oleh oknum ASN Dinas Kependuduan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Nunukan.

Dugaan pelecehan terhadap SF (21) tersebut terjadi saat melakukan pengurusan KTP di Kantor Disdukcapil Nunukan.

‘’Saya Selaku Ketua Aktivis perempuan di Kopri PMII Kaltara sangat miris dengan adanya proses hukum yang terkesan lamban sehingga kami berencana akan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran dengan melibatkan seluruh elemen mahasiswa perempuan di Nunukan dengan sasaran Kantor Capil Nunukan,’’ ujar Ketua Kopri Kaltara Lisa saat dihubungi via telepon pada Senin (20/5/2024).

Baca Juga  PMII Politeknik Negeri Nunukan Gelar PKD 1

Lisa menegaskan, Pihaknya tidak main main dalam hal proses kasus ini dan akan terus melakukan pendampingan khususnya terhadap korban hingga tuntas.

Selain itu Lisa juga telah meminta audiensi dengan pihak Polres Nunukan dan instansi terkait sebagai bentuk tanggung jawab mengawal kasus hingga selesai.

‘’Saya sangat berterima kasih kepada Polres Nunukan yang telah berupaya maksimal dalam penanganan kasus ini sehingga saya memutuskan bahwa rencana aksi unjuk rasa yang kami akan lakukan dibatalkan dan hanya akan melakukan audiensi terkait seberapa jauh perkembangan kasus hingga saat ini’’ tegas Lisa.

Kendati sudah ditetapkan sebagai tersangka, Lisa akan terus mengawal kasus ini hingga di tingkat pengadilan dan bagi pelaku diberikan hukuman yang setimpal.

Baca Juga  Hina Profesi Wartawan, Oknum BPD Desa Aji Kuning Dilaporkan ke Polisi

‘’Meskipun pelaku merupakan seorang ASN yang memiliki jabatan cukup strategis tidak menyurutkan semangat kami untuk terus mengawal kasus ini hingga selesai, tidak ada kata mundur bagi kami dalam penegakan hukum atas kekerasan perempuan dan anak yang marak terjadi di wilayah Nunukan,’’ tegas Lisa.

Diberitakan sebelumnya, seorang gadis berinisial SF (21), warga Jalan Muhammad Hatta, Nunukan, Kalimantan Utara, mengaku dilecehkan oknum pejabat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) saat membuat KTP. (Syukri/red)

Author

Bagikan ini...

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights