DPNTimes,Nunukan-Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Nunukan menggandeng Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Nunukan menyelenggarakan tes urine terhadap buruh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) pada tiga waktu berbeda.
Kegiatan tersebut merupakan inisiasi Kantor KSOP Kelas IV Nunukan dengan menggandeng BNNK Nunukan sebagai upaya deteksi dini pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan TKBM.
Pelaksanaan kegiatan tersebut berlangsung di Terminal Keberangkatan Pelabuhan Tunon Taka pada Kamis (06/10) menyasar pegawai Koperasi TKBM kemudian Minggu (09/10) dan Kamis (13/10) yang menargetkan seluruh TKBM, serta Selasa (01/11) di Kantor Koperasi TKBM dan BNNK Nunukan bagi mereka yang sebelumnya tidak sempat hadir.
Dari keterangan tertulis Kepala BNNK Nunukan melalui Humasnya Zaenal, Emmanuel Henry Wijaya menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada KSOP yang telah memperkuat sinergitas dengan melaksanakan test urine tersebut.
Ia kemudian menyampaikan total keseluruhan sampel yang diperoleh sebanyak 327. Setelah dilakukan pengujian menggunakan rapid test Narkotika, 316 dinyatakan negatif sedangkan 11 sisanya positif.
Lebih lanjut dijelaskan, lima dari 11 sample yang positif tersebut dikarenakan mengonsumsi obat-obatan dari dokter sedangkan enam sisanya mengandung narkotika golongan 1.
Mengingat hasil test urine tersebut, Henry, sapaan akrabnya, menyampaikan kesiapannya dalam program pembinaan dan pemantauan terhadap TKBM yang terindikasi menyalahgunakan narkoba.
“Dalam hal ini, membantu mereka agar pulih melalui program rehabilitasi. Harapannya, tidak ditemukan lagi penyalahgunaan narkoba di lingkungan TKBM mengingat dampak buruk narkoba terhadap kesehatan dan kehidupan,” tambah Henry.
Menanggapi hasil tes urine tersebut, Pengawas TKBM dari KSOP Kelas IV Nunukan, Robert Tokan yang turut serta memantau langsung kegiatan tersebut menyatakan akan menempuh langkah dan tindakan bagi buruh TKBM yang terindikasi menyalahgunakan Narkotika sesuai hasil rapat dengan mandor dan pengurus.
“Sesuai hasil kesepakatan rapat bersama, buruh yang dinyatakan positif akan menjalani rehabilitasi dan dapat kembali bekerja setelah pulih namun tetap dalam pengawasan BNN dan akan diberikan sanksi tegas jika mengulang kesalahan yang sama,” beber dia.
Pihaknya mengaku tidak serta merta memberikan sanksi pemecatan lantaran kesulitan yang akan mereka hadapi ke depannya jika kehilangan pekerjaan.
“Selanjutnya, akan kita bina dan saya mohon untuk yang positif untuk selalu kooperatif dan mau berubah lebih baik” ujar Robert.
Sumber: Humas BNNK Nunukan/Zaenal Editor: Muhammad Syukri
