DPNTimes,Nunukan-Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar bimbingan teknis (bimtek) di tiga Kabupaten yang berada di Kalimantan Utara (Kaltara).
Kepala BPTP Kaltim Zainal Abidin dalam rilisnya menyebutkan pelaksanaan bimtek ini digelar di Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan dan Kabupaten Nunukan yang menyasar wilayah Pulau Sebatik dan Sei Ular sebagaimana yang telah dilaksanakan di Jalan Wolter Mongensidi Sungai Bajo, Desa Tanjung Aru, Kecamatan Sebatik Timur pada Rabu (16/11).
Dijelaskan Zainal, pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah meningkatkan daya saing komoditas pertanian di samping peningkatan kapasitas petani dan penyuluh di sektor pertanian Kaltara.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk menyosialisasikan bahwa BPTP Kaltim merupakan Unit Kerja hasil transformasi kelembagaan Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) dari Balitbangtan di dalam Kementerian Pertanian” jelas Zainal.
Ia menambahkan, di dalam Undang-undang Nomor 117 tahun 2022, tupoksi BSIP untuk merencanakan, merumuskan, menerapkan dan harmonisasi standar instrument pertanian di tingkat wilayah kerjanya.
“institusi ini nantinya akan mendukung terstandardisasinya instrument pertanian, di antaranya adalah produk unggulan ekspor. Dengan standar yang terpenuhi, maka peluang pasar ekspor akan semakin terbuka lebar,” tambah dia.
Di sinilah, lanjut Zainal, peran BPTP Kaltim dalam mengawal penerapan standar-standar yang telah ada, menambah, mengurangi dan bahkan merevisi (amandemen) standar tersebut sesuai dengan kebutuhan masa kini.
Harapannya, kata Zainal menambahkan, penerapan standar baku tersebut dapat meningkatkan nilai tambah produk dan menjadi peluang pengembangan ekonomi baru bagi produsen (petani) sekaligus juga standar yang ada akan melindungi konsumen secara umum.
Lebih lanjut ia jelaskan, sebagai unit kerja Kementerian Pertanian yang mengcover wilayah Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimtara), BPTP Kaltim memiliki fungsi dan peran mendukung dan menyukseskan setiap program pembangunan pertanian di wilayah kerjanya.
“Supaya lebih berdaya saing, efisien dan menjamin keamanan konsumen, serta peningkatan produktivitas komoditas pertanian yang spesifik lokasi,” pungkasnya.
Sumber: BPTD Kaltim Editor: Muhammad Syukri