DPNTimes, NUNUKAN – Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) adalah sebuah wadah untuk Mewujudkan kebersamaan gereja-gereja di Kabupaten Nunukan dalam pelayanan kasih Tuhan untuk melaksanakan panggilan yang sama serta partisipasi dan peranan gereja bagi kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
BAMAG juga sebagai wadah musyawarah dan koordinasi dan komunikasi antara gereja-gereja se-Kabupaten Nunukan sekaligus sebagai wadah kebersamaan untuk kepentingan umat Kristen.
Sebagaimana dengan hal tersebut, BAMAG juga sebagai jembatan penghubung antara umat Kristen dengan aparat pemerintah serta memiliki tugas sebagai penyambung lidah berbagai program dan kebijakan pemerintah, terutama dalam hal pemberdayaan umat beragama untuk mewujudkan kesatuan dan persatuan antar umat beragama khususnya umat Kristen yang ada di wilayah Kabupaten Nunukan.
Selain itu, BAMAG juga menjadi sumber informasi tentang perkembangan situasi maupun potensi gangguan keamanan dan ketertiban antar umat Kristen di Wilayah Kabupaten Nunukan.
Ketua BAMAG Nunukan Yance Tambaru mengatakan wilayah Kabupaten Nunukan terdapat 178 gereja yang terdaftar di dalam BAMAG namun hingga saat ini belum ditemukan gereja yang secara khusus terkait adanya penyebaran paham terorisme/radikalisme dan intoleransi dalam pengajarannya.
Selain itu dengan adanya BAMAG Nunukan ini dapat memudahkan kita berkordinasi antar umat Kristen yang berbeda doktrin, asas untuk menjadikan satu persatuan dan satu tujuan sehingga terwujudnya kesejahteraan antar umat Kristen yang ada di wilayah Kabupaten Nunukan.
“Dengan itu, Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Kabupaten Nunukan senantiasa bersinergi dengan pihak Kepolisian dalam hal ini Polres Nunukan dalam menjaga situasi Kamtibmas di Kabupaten Nunukan, terutama menangkal dan menanggulangi paham terorisme/radikalisme dan intoleransi,” kata Yance Tambaru, Rabu 05 Juli 2023.
Ia menambahkan, upaya menangkal dan penanggulangan masuknya paham terorisme/radikalisme dan intoleransi menjadi tanggung jawab kita bersama.
“Harapan bersama pihak Kepolisian dapat bersinergi untuk memberikan sosialisasi tentang indahnya hidup dalam keberagaman agama yang ada, tidak saling menghakimi dan menyalahkan ajaran masing masing,” harapannya. (MR/red)