DPNTimes, Tanjung Redeb – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum bersama sejumlah tokoh masyarakat Kaltara kembali melakukan pertemuan sulaturahmi dengan tokoh masyarakat dan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Penampilan kesenian perpaduan tiga suku asli Bumi Batiwakkal-sebutan Kabupaten Berau yakni Banua, Bajau dan Dayak (Babada) menjadi pembuka malam Temu Tokoh dan Silaturahmi di Balai Mufakat, Jalan Cendana Kecamatan Tanjung Redep, Sabtu (14/01) malam.
Bertemakan “Menuju Masyarakat Bertetangga yang Harmonis dan Bermatabat”, hadir sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat dari kedua daerah yang bertentangga dan berbatasan langsung tersebut.
Di antaranya hadir Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara Dr H Suriansyah, M.AP., Bupati Kabupaten Berau Hj. Sri Juniarsih MAS, M.Pd., Anggota DPRD Kaltara Achmad Djufrie SE, MM., para Asisten serta sejumlah Kepala Perangkat Daerah dari lingkup Pemprov Kaltara dan Pemkab Berau.
Tak hanya silatuhrami, dalam kesempatan tersebut kembali dibahas sejarah terbentuknya Provinsi Kaltara.
Seperti diketahui, Kabupaten Berau merupakan salah satu Inisiator terbentuknya provinsi ke-34 ini. Di mana saat itu, ketiga daerah (Bulungan, Tarakan, dan Berau, red) bersatu membentuk Daerah Otonomi Baru
(DOB) yaitu Provinsi Kaltara.
Namun, dalam perjalanannya ada perubahan Undang-Undang (UU) yang mengatur harus lima kabupaten kota, maka bergabunglah Kabupaten Nunukan dan Malinau.
Ketika sudah sampai lima daerah pengusul, hingga tahap akhir dalam sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Samarinda, secara tiba-tiba Kabupaten Berau mengundurkan diri. Agar tetap lima daerah, maka dibentuklah Kabupaten Tana Tidung supaya tetap menjadi satu syarat membentuk Provinsi Kaltara.
Pada momen tersebut, Pemprov bersama tokoh-tokoh masyarakat Kaltara kembali membuka ruang agar Berau mau menjadi bagian dari salah satu daerah di Provinsi Kaltara.
Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang mengungkapkan, bahwa sinergi untuk mencapai kemajuan dan keberhasilan pembangunan perlu terus disukseskan secara bersama.
Terlebih katanya, jika melihat beberapa urusan Pemerintahan dan Pelayanan Publik yang ada di Kabupaten Berau.
Menurutnya, pelayanan terhadap masyarakat menjadi faktor utama, dimana letak geografis Ibu kota Kaltara dengan Berau yang hanya berjarak 2 jam melalui jalur darat. Sementara menuju ibu kota Kaltim mencapai 15 jam.
“Urusan pemerintahan dan pelayanan publik di wilayah Kabupaten Berau memiliki keterkaitan dengan Kaltara. Khususnya, Tanjung Selor dan Kota Tarakan,” kata Gubernur.
Ia mencontohkan institusi seperti Telkom, dan BPDKaltim-Kaltara menginduk pada kantor wilayah yang ada di Kaltara.
Lalu, kantor pelayanan seperti Pajak Pratama Tanjung Redeb yang melayani Kabupaten Berau berada di Kota Tarakan. Dan, Pos Angkatan Laut (AL) yang ada di Berau juga berada di bawah naungan LANTAMAL XIII Tarakan.
Bahkan, untuk semakin mempersingkat waktu tempuh, dirinya berjanji akan membangun tol ke Berau. Asal, bergabung dengan Kaltara.
Di sisi lain, lanjut Gubernur, megaproyek pembangunan Kawasan Industri Hijau Indoensia (KIHI) di Tanah Kuning, Kaltara bukan hanya sebagai penyangga, letak Kaltara di ujung utara Indonesia berpotensi menjadikan Kaltara sebagai gerbang masuk ekspor impor negara-negera di Asia ke wilayah Ibukota Negara (IKN) di Kaltim.
Kontribusi lainnya pembangunan KIHI, Gubernur Zainal memaparkan jika Kaltara juga akan berperan di sektor energi dan pangan.
“Tentu dengan segala potensi itu, bukan tidak mungkin Berau akan berkembang bersama Kaltara,” paparnya.
Gubernur Zainal mengungkapkan dalam mengajak Berau tidak terkesan buru-buru. Tapi ini tidak terpisahkan dari faktor sejarah, kedekatan kerajaan antara Bulungan dan Berau. Ini murni mempermudah pelayanan masyarakat Berau. Di sisi lain, Berau juga punya sejarah dalam terbentuknya Kaltara.
“Biarkan berproses dan mengalir, tidak ada kesan buru-buru. Kami (Kaltara,red) selalu membuka ruang agar Berau bergabung dengan Kaltara,” tandas Gubernur Kaltara.
Sebagai informasi, tokoh masyarakat Kaltara yang turut hadir di antaranya Yang Mulia Sultan Muda Kesultanan Bulungan, H Datuk Dissan Maulana Djalalludin, Ketua FKUB Kaltara Ustaz Abdul Djalil Fatah, Ketua Adat Tidung H. M. Yunus Indris, Ketua Dewan Pakar KKSS Kaltara H Ince A Rifai, Alumni SPKMU Kaltara Ismit Mado, dan Ketua K2NTT, Kamilus Ruing.
Sementara dari tokoh masyarakat Berau, tampak hadir, anggota DPRD Kaltim sekaligus Pembina Lembaga Adat Bersatu Babada (Banua, Bajau, Dayak) Kabupaten Berau Drs. H. Makmur HAPK, MM, Sultan Gunung Tabur, Yang Mulia H. Adji Raden Muhammad Bachrul Hadie, Ketua Lembaga Adat Bersatu Babada Berau, H. Fahruludin. (dkisp)