DPNTimes, Nunukan – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nunukan menggelar Coffee Morning dengan tema “Pemilu Sebagai Sarana Integrasi Bangsa” di Cafe Sayn, Alun-alun Nunukan pada Sabtu, (25/02/).
Ketua KPU Nunukan Rahman dalam sambutannya mengatakan, desain keserentakan dalam Pemilu 2024 dapat digunakan sebagai sarana integrasi bangsa. Dengan demikian, segenap partai politik (parpol), pendukung hingga masyarakat sudah sepatutnya memahami pemilu sebagai sarana integrasi bangsa.
“Artinya, kita ini sah-sah saja berbeda pilihan, karena pemilu itu sikap mendewasakan pilihan, bijaksana menerima apapun hasilnya nanti, itulah yang terbaik sehingga kita bisa mewujudkan integrasi bangsa itu sendiri,” terangnya.
Sedangkan Kaharuddin selaku Komisioner KPU Nunukan Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu mengatakan bahwa pasca pemilu 2014-2019 dan 2020 terjadi polarisasi yang begitu tajam.
“Dari dua pengalaman pemilu, KPU ingin mengembalikan semangat dan tujuannya menyatukan walaupun ada perbedaan dalam politik. Berbeda pandangan tapi bisa menerima hasil akhir dengan kedewasaan dan harus kita terima,” sebut Kahar.
Kahar sapaan akrabnya melanjutkan, penganut demokrasi pastilah ada kompetisi dan politik dalam memilih pemimpin berikutnya dengan hasil pemilu yang sehat, jujur dan adil.
“Dengan adanya pemilu dan pemilihan, itu adalah hasil bersama dan bukan hasil kelompok tertentu. Itu bukan pilihan saya, jadi saya tidak mendukungnya. Tapi ingatlah karena siapapun yang terpilih, itu adalah pemimpin kita semua, contohnya Gubernur, Bupati, anggota DPR/DPRD,” lanjut Kahar.
Kahar menjelaskan, harusnya pemilih, pendukung baik dari partai politik tertentu, militan dan loyalis. Yang dilihat adalah sisi terbaiknya, bukan malah black campign.
“Jadikanlah pemilu sebagai integrasi bangsa, bukan pemanis saja namun harus ada implementasi nyata, biar melalui pemilu bisa menyatukan kita, bukan malah memisahkan. Artinya, maknai Pemilu sebagai kontestasi, bukan sebagai arena konflik. Semangat pendukung itu bukan benar atau salah, apalagi menjatuhkan pihak lawan dengan cara yang tidak baik,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Ketua FKUB Nunukan H Herman, Ketua BEM PNN, Ketua BEM STIT, perwakilan partai Nasdem, Golkar, PKB, Gerinda, Perindo dan PKN serta insan pers. (dd/ka/red)