DPNTimes.com, Nunukan — Marching Band Gema Swara Paguntaka dari SDN 006 Binusan Nunukan tampil memukau sebagai pembuka pada acara penutupan Lomba Marching Band dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Nunukan ke-26.
Sebanyak 40 personel muda yang berusia antara 8 hingga 11 tahun berhasil mencuri perhatian para penonton dengan performa penuh energi dan percaya diri.
Dengan menggunakan berbagai instrumen seperti bass drum, symbal, marching bell, pianika, dan quarto, Gema Swara Paguntaka membawakan rangkaian lagu Ayo Mama, Ayam Den Lapeh, dan Manuk Dadali. Penampilan tersebut langsung disambut tepuk tangan meriah penonton yang memadati Gedung Olahraga (GOR) Dwikora Sungai Sembilan Nunukan, tempat berlangsungnya Pertandingan Drum Band Bupati Cup I pada Minggu, 2 Oktober 2025.
Aksi baris-berbaris yang tersusun rapi, kombinasi langkah kompak, serta formasi visual yang tertata menjadi daya tarik utama dari penampilan mereka. Ketepatan ritme dan koordinasi antar-pemain mencerminkan latihan keras dan kedisiplinan para peserta, sehingga menjadikan pertunjukan ini sebagai salah satu yang paling berkesan pada malam itu.
Pelatih Marching Band Gema Swara Paguntaka, Muhammad Hafidz Anshary atau akrab disapa Arie, mengungkapkan rasa bangganya atas semangat anak-anak yang tampil luar biasa meski waktu latihan cukup singkat. Ia menjelaskan bahwa persiapan dilakukan kurang lebih satu bulan sebelum acara berlangsung.
“Meskipun dalam perjalanan banyak yang mabuk dan mereka masih sangat kecil, tekad untuk tampil membuat mereka tetap semangat. Kami juga sempat menambah jam latihan dari pukul 3 sore hingga 9 malam,” ujar Arie.
Arie menambahkan bahwa penampilan ini membuktikan bahwa anak-anak yang tinggal jauh dari pusat kota juga mampu bersaing dengan sekolah-sekolah yang memiliki sarana lebih berkembang, asalkan mendapat pembinaan dan kesempatan latihan yang memadai.
Sorakan dan tepuk tangan penonton semakin menambah semarak suasana ketika dentuman drum dan irama marching band bergema memenuhi sudut ruangan. Penampilan Gema Swara Paguntaka memberikan kesan mendalam dan menjadi bukti nyata bahwa kedisiplinan, kebersamaan, serta kerja keras dapat menghasilkan prestasi membanggakan.
Salah satu peserta termuda, Gibran (8 tahun), pemegang bass drum, turut menyampaikan rasa gembiranya dapat tampil di GOR Dwikora bersama rekan-rekannya. “Senang sekali bisa tampil di sini, apalagi banyak orang yang nonton,” ungkapnya dengan wajah ceria.(prokompimnnk)
