DPNTimes.com, Nunukan – Bagaimanakah prospek industri hulu migas di daerah, khususnya di Kalimantan dan Sulawesi ?
Koordinator Pengawasan minyak dan Gas Bumi Direktorat Minyak dan Gas Bumi kementerian ESDM Maruf Affandi industri hulu migas di daerah, khususnya di Kalimantan dan Sulawesi kedepan masih memegang peranan penting.
Hal tersebut disampaikan saat menyampaikan paparannya pada sesi materi kedua dalam rangkaian acara Upstream Oil And Gas Executive Meeting di Hotel Marriot Jogjakarta, Rabu (04/12/2024).
Lanjut dalam paparannya, Maruf mengatakan Indonesia masih memiliki sumber daya yang cukup bisa diandalkan dibandingkan negara sekitar. Indonesia memiliki advantaged dalam ventuk cekungan, sekitar 200 cekungan (Basins).
“Kita masih memiliki daerah yang entry explore, sekitar 68 entry explore, tentunya di daerah daerah yang demikian menantang, kita masih punya potensi,” tambahnya.
Lanjut dikatakan, 68 daerah ini rata rata ada di timur, gas berada di wilayah yang lebih dalam sehingga menguntungkan indonesia.
Menurutnya, untuk cadangan yang saat ini dimiliki, Kalimantan memiliki kontribusi yang cukup bagus, total 4,3 billion, dan gas 5,2 tcf.
“Kita memiliki harapan yang bagus dengan catatan kita bisa juga memiliki teknloogi yang bagus. Secara nasional untuk gas kita masih bisa bertahan hingga 15 tahun, dan minyak 8-10 tahun,” ungkapnya.
Kalimantan sendiri, saat ini memiliki kotribusi 53 persen dari cadangan nasional dan Gas sebanyak 6 persen dari cadangan nasional.
Dengan potensi yang dimiliki ini, Maruf menyatakan bahwa Kalimantan dan Sulawasi masih memiliki peranan yang penting dalam Industri Hulu Migas, terkhusus dalam mewujudkan Asta Cita Pemerintahan Prabowo – Gibran saat ini dalam hal mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. (prokompimnnk)