DPNTimes.com, Tarakan – Ketua DPRD Kalimantan Utara (Kaltara), H. Achmad Djufrie, mengapresiasi berbagai inovasi mahasiswa Universitas Borneo Tarakan (UBT) yang dipamerkan dalam Borneo Edu Fest 2025 di Tarakan, Kamis (20/11/2025).
Kehadirannya pada kegiatan tersebut menjadi bentuk dukungan terhadap pengembangan kreativitas dan riset mahasiswa UBT.
Borneo Edu Fest menampilkan beragam karya mahasiswa, mulai dari prototype teknologi, hasil penelitian, desain produk, hingga proyek kolaboratif lintas disiplin.
Ajang tahunan ini menjadi ruang aktualisasi bagi mahasiswa dalam membangun konsep entrepreneurship university yang tengah dikembangkan UBT.
Menurut Achmad Djufrie, karya-karya yang ditampilkan tidak hanya menunjukkan kreativitas, tetapi juga mencerminkan kemampuan mahasiswa UBT untuk bersaing dalam menghadapi tantangan di era global.
“Saya melihat banyak gagasan visioner dari mahasiswa. Mereka sudah berbicara tentang energi hijau, efisiensi, dan teknologi ramah lingkungan yang sangat relevan dengan kebutuhan masa depan,” ujar Djufrie.
Inovasi Energi Terbarukan Jadi Sorotan
Dalam kunjungannya, politisi Partai Gerindra itu memberi perhatian khusus pada karya mahasiswa terkait energi terbarukan.
Ia menilai inovasi di sektor energi bersih menjadi isu strategis bagi Kalimantan Utara, terutama dengan berkembangnya berbagai proyek pembangunan berkelanjutan di daerah.
“Kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya energi ramah lingkungan ini sangat membanggakan. Mereka sudah melihat arah masa depan energi,” sambungnya.
Achmad Djufrie mendorong agar hasil riset mahasiswa mendapat dukungan lanjutan dari kampus maupun pemangku kepentingan agar dapat berkembang menjadi produk yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Potensi yang mereka tunjukkan harus diberi ruang lebih besar. Kita ingin kampus menghasilkan karya yang tidak hanya berhenti sebagai konsep, tetapi benar-benar berdampak,” ucapnya.
Borneo Edu Fest Dianggap Penting untuk Ekosistem Riset Berkelanjutan
Ketua DPRD Kaltara itu juga berharap Borneo Edu Fest dapat terus menjadi agenda unggulan untuk menumbuhkan budaya inovasi di lingkungan kampus.
Menurutnya, pameran ini bukan hanya ajang apresiasi, tetapi juga sarana membangun karakter mahasiswa yang berani mengeksplorasi strategi baru dalam menjawab tantangan pembangunan.
“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk membentuk ekosistem riset yang kuat di kampus. Mahasiswa harus diberi kesempatan untuk mencoba, gagal, lalu mencoba lagi. Dari proses itu akan lahir karya yang benar-benar bermanfaat,” lanjutnya.
Ia menilai kreativitas anak muda sebagai modal penting bagi masa depan Kalimantan Utara, terutama menghadapi perkembangan daerah yang membutuhkan pemikiran segar dan inovatif.
Dengan dukungan kampus, pemerintah, dan dunia usaha, Achmad Djufrie optimistis Borneo Edu Fest dapat berkembang lebih besar dan menjadi wadah inovasi unggulan yang mampu melahirkan kontribusi nyata bagi Kaltara dan Indonesia.(adv)










