NEWS

Hari Anak Sedunia: Ruman Tumbo Minta Perlindungan Anak di Wilayah Perbatasan Diperkuat

78
×

Hari Anak Sedunia: Ruman Tumbo Minta Perlindungan Anak di Wilayah Perbatasan Diperkuat

Share this article

DPNTimes.com, Tanjung Selor – Memperingati Hari Anak Sedunia pada 20 November, Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Utara (Kaltara) dari Dapil IV Nunukan, Ruman Tumbo, menyerukan agar pemerintah daerah memberikan perhatian lebih serius terhadap perlindungan anak, terutama di wilayah perbatasan yang dinilai paling rentan.

Ruman menilai posisi Nunukan sebagai pintu keluar-masuk Indonesia–Malaysia membuat anak-anak di daerah tersebut menghadapi ancaman khusus, mulai dari perdagangan orang, eksploitasi ekonomi, hingga terbatasnya akses pendidikan dan layanan kesehatan.

« of 2 »

“Di Hari Anak Sedunia ini, kita harus jujur mengakui bahwa anak-anak di wilayah perbatasan seperti Nunukan masih menghadapi tantangan besar. Perlindungan mereka tidak boleh setengah hati. Negara harus hadir lebih kuat,” ujarnya, Rabu (20/11/2025).

Baca Juga  Ketua DPRD Kaltara Desak Tanjung Selor Segera Jadi Kota Definitif, Nilai Penting untuk Penguatan Pemerintahan Provinsi

Menurutnya, ketimpangan layanan dasar menjadi akar dari banyak persoalan anak di kawasan perbatasan.

Ia menyoroti masih adanya wilayah yang jauh dari sekolah layak, keterbatasan fasilitas kesehatan, hingga anak-anak pekerja migran yang belum memiliki dokumen kependudukan.

“Anak-anak itu tidak memilih lahir di perbatasan. Tugas kitalah memastikan mereka mendapatkan kesempatan yang sama dengan anak-anak di kota,” tegasnya.

Pada momen Hari Anak Sedunia, Ruman meminta pemerintah kabupaten dan provinsi memperkuat koordinasi lintas sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Hal ini diperlukan agar setiap laporan kekerasan anak dapat ditangani cepat dan tidak berlarut.

Baca Juga  Gubernur Zainal Teken MoU dan LoI Pengembangan Pesawat N219 Amfibi

“Jangan lagi ada kasus kekerasan anak yang mandek atau luput penanganan. Satu anak saja terluka, itu artinya negara gagal melindungi,” katanya.

Ia menambahkan, perlindungan anak tidak bisa diserahkan pada pemerintah semata.

Peran komunitas lokal, sekolah, organisasi keagamaan, dan orang tua sangat dibutuhkan dalam memperkuat lingkungan yang aman bagi anak.

“Hari Anak Sedunia harus menjadi pengingat bahwa anak bukan hanya penerima manfaat pembangunan, tetapi juga penentu masa depan Kaltara. Jika hari ini kita abai, besok kita sendiri yang menanggung akibatnya,” tutup Ruman.(adv)

Author

Bagikan ini...

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights