
<p><strong>Ruman Tumbi Nilai Kebutuhan DOB di Perbatasan Semakin Mendesak</strong></p>
<p><strong>DPNTimes.com, Tanjung Selor</strong> Wacana pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) di wilayah perbatasan Kalimantan Utara kembali mencuat seiring meningkatnya kebutuhan pelayanan publik di daerah-daerah yang letaknya jauh dari pusat pemerintahan.</p>
<p>Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Utara, <strong>Ruman Tumbo</strong>, menyatakan bahwa kebutuhan DOB kini semakin mendesak, terutama bagi wilayah perbatasan yang secara geografis justru lebih dekat ke Malaysia dibandingkan ke ibu kota kabupaten di Kaltara seperti Malinau dan Nunukan.</p>
<p>Menurutnya, kondisi tersebut membuat masyarakat mengalami kesulitan besar dalam mengakses layanan dasar, mulai dari pelayanan kesehatan, administrasi kependudukan, hingga pendidikan.</p>
<p>“<strong>Daerah itu sebenarnya wajib menjadi DOB karena jauh dari kota. Mereka lebih dekat ke Malaysia daripada ke Indonesia. Bagaimana mau cepat dilayani kalau jaraknya sejauh itu?</strong>” ujar <strong>Ruman Tumbo</strong>, Kamis (4/12/2025).</p>
<p>Namun, hingga saat ini proses pembentukan DOB masih terkunci akibat moratorium yang diterapkan pemerintah pusat. Ruman menyebut bahwa terdapat berbagai pertimbangan politik yang membuat sejumlah daerah sulit ditetapkan sebagai wilayah otonomi baru, meskipun kebutuhan di lapangan sangat mendesak.</p>
<p>“<strong>Pertimbangannya di pusat, semua masih moratorium. Saya dengar di Kabudaya akan ada pertemuan terkait otonomi daerah. Saya juga mendapat undangan untuk membahas ini lebih jauh,</strong>” jelasnya.</p>
<p>Ruman menegaskan bahwa persoalan DOB tidak hanya menyangkut administrasi atau teknis pembentukan wilayah baru, tetapi juga terkait <strong>pengelolaan sumber daya alam (SDA)</strong> yang selama ini lebih banyak terserap pemerintah pusat. Hal tersebut menjadi penghambat utama perkembangan daerah, sebab potensi lokal tidak sepenuhnya dinikmati masyarakat setempat.</p>
<p>“<strong>Masalah DOB ini lebih banyak karena SDA. Bagaimana daerah mau maju kalau hasil tambangnya ditarik semua ke pusat. Seharusnya lebih banyak tinggal di daerah untuk pengembangan daerahnya sendiri,</strong>” tegasnya.</p>
<p>Lebih jauh, Ruman juga menyinggung perbandingan dengan pembentukan DOB di Papua yang dinilai sarat muatan politik sehingga prosesnya berjalan cepat. Sementara itu, daerah lain, termasuk kawasan perbatasan Kaltara, masih harus menunggu meskipun kebutuhan pelayanan masyarakat jauh lebih mendesak.</p>
<p>“<strong>DOB ini sebenarnya bagus, tujuannya untuk mendekatkan pelayanan. Tapi kalau terlalu sarat politis seperti yang terjadi pada DOB di Papua, daerah lain jadi terhambat,</strong>” tuturnya.</p>
<p>Ia menegaskan bahwa pemekaran wilayah akan memberikan banyak manfaat, terutama dalam mempercepat pembangunan, membuka akses layanan dasar, dan meningkatkan pemerataan pembangunan di wilayah yang terpencil.</p>
<p>“<strong>Wilayah kita luas sekali, sarana prasarana juga terbatas. Kalau bicara siapa yang mendukung DOB, saya dulu yang tanda tangan pertama kali, sekitar 15 tahun lalu,</strong>” pungkas <strong>Ruman Tumbo</strong>.(adv)</p>
 
 <!--begin code -->

 
 <div class="pp-multiple-authors-boxes-wrapper pp-multiple-authors-wrapper pp-multiple-authors-layout-boxed multiple-authors-target-the-content box-post-id-2639 box-instance-id-1 ppma_boxes_2639"
 data-post_id="2639"
 data-instance_id="1"
 data-additional_class="pp-multiple-authors-layout-boxed.multiple-authors-target-the-content"
 data-original_class="pp-multiple-authors-boxes-wrapper pp-multiple-authors-wrapper box-post-id-2639 box-instance-id-1">
 <h2 class="widget-title box-header-title">Author</h2>
 <span class="ppma-layout-prefix"></span>
 <div class="ppma-author-category-wrap">
 <span class="ppma-category-group ppma-category-group-1 category-index-0">
 <ul class="pp-multiple-authors-boxes-ul author-ul-0">
 
 <li class="pp-multiple-authors-boxes-li author_index_0 author_admin has-avatar">
 <div class="pp-author-boxes-avatar">
 <div class="avatar-image">
 <img alt='Redaksi' src='https://secure.gravatar.com/avatar/61ed5690fada7e298c48df10dd8630c28043593700e6510904fc52a8134fcf28?s=80&#038;d=mm&#038;r=g' srcset='https://secure.gravatar.com/avatar/61ed5690fada7e298c48df10dd8630c28043593700e6510904fc52a8134fcf28?s=160&#038;d=mm&#038;r=g 2x' class='avatar avatar-80 photo' height='80' width='80' /> </div>
 </div>
 
 <div class="pp-author-boxes-avatar-details">
 <div class="pp-author-boxes-name multiple-authors-name"><a href="https://dpntimes.com/author/admin/" rel="author" title="Redaksi" class="author url fn">Redaksi</a></div> <p class="pp-author-boxes-description multiple-authors-description author-description-0">
 </p>
 
 <span class="pp-author-boxes-meta multiple-authors-links">
 <a href="https://dpntimes.com/author/admin/" title="View all posts">
 <span>View all posts</span>
 </a>
 </span>
 <a class="ppma-author-user_url-profile-data ppma-author-field-meta ppma-author-field-type-url" aria-label="Website" href="http://dpntimes.com" target="_self"><span class="dashicons dashicons-admin-links"></span> </a><a class="ppma-author-user_email-profile-data ppma-author-field-meta ppma-author-field-type-email" aria-label="Email" href="mailto:dpntimes@gmail.com" target="_self"><span class="dashicons dashicons-email-alt"></span> </a>
 </div>
 </li>
 </ul>
 </span>
 </div>
 <span class="ppma-layout-suffix"></span>
 </div>
 <!--end code -->
 
 
 

This website uses cookies.