DPNTimes.com, Tanjung Selor — Komisi I DPRD Kalimantan Utara (Kaltara) kembali menyoroti keterbatasan akses internet yang masih dirasakan masyarakat di sejumlah wilayah.
DPRD meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara dan pemerintah kabupaten/kota mempercepat perluasan jaringan internet, terutama di daerah yang hingga kini masih menghadapi blank spot.
Dorongan ini disampaikan sebagai bentuk keprihatinan terhadap masih terjadinya ketimpangan akses digital antarwilayah.
Padahal, internet telah menjadi kebutuhan penting bagi pendidikan, pelayanan publik, hingga aktivitas ekonomi masyarakat.
Anggota Komisi I DPRD Kaltara, H. Ladullah, menjelaskan bahwa pemerintah daerah memang telah memulai pemasangan layanan internet berbasis satelit Starlink di beberapa lokasi.
Namun, ia menegaskan bahwa upaya itu belum mencakup seluruh daerah yang membutuhkan.
“Masih ada daerah yang sulit mendapat jaringan, termasuk di wilayah Bulungan. Bahkan di beberapa titik perkotaan, jaringan masih belum aktif atau mengalami blank spot. Sementara itu, di Krayan, Nunukan, setiap sekolah sudah memiliki Starlink dan bisa mengakses internet,” jelasnya.
Menurut politisi PKS asal Nunukan tersebut, kondisi ini berdampak langsung pada kualitas layanan pendidikan digital, keterbatasan akses administrasi pemerintahan, serta lambatnya penyebaran informasi bagi masyarakat di pedalaman.
Perlu Tindakan Nyata dan Koordinasi Lebih Kuat
Ladullah menegaskan bahwa percepatan pembangunan jaringan internet tidak hanya bergantung pada anggaran, tetapi juga membutuhkan langkah konkret dari pemerintah daerah serta koordinasi yang lebih terarah antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
“Fokus utama kita saat ini adalah memastikan setiap sekolah, setiap desa, dan fasilitas publik di wilayah terpencil dapat terhubung. Kalau pemerintah bergerak cepat dan mengoptimalkan sumber daya yang ada, semua kendala bisa segera diatasi,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah dapat memanfaatkan berbagai sumber pendanaan untuk memperluas jaringan internet, termasuk kerja sama dengan pihak swasta maupun sponsor yang siap mendukung pembangunan infrastruktur digital.
Infrastruktur Bukan Satu-satunya Tantangan
Selain ketersediaan jaringan, Ladullah menyoroti aspek sumber daya manusia (SDM) yang juga perlu menjadi perhatian utama.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur internet tidak akan memberi dampak maksimal bila masyarakat dan tenaga pengajar tidak siap memanfaatkannya.
“Masalahnya bukan hanya soal biaya. Kalau SDM belum siap, anggaran besar pun tidak akan maksimal. Banyak sekolah di daerah terpencil butuh pendampingan untuk memanfaatkan teknologi secara benar, bukan hanya sekadar tersambung internet,” katanya.
Ia menilai pelatihan pemanfaatan teknologi digital, literasi internet, serta pendampingan teknis bagi tenaga pengajar harus berjalan paralel dengan pembangunan infrastruktur.
Perlu Evaluasi dan Pemeliharaan Berkala
Ladullah juga menekankan pentingnya pengawasan dan pemeliharaan jaringan secara berkelanjutan.
Menurutnya, masih banyak fasilitas internet yang setelah dipasang tidak lagi difungsikan secara optimal karena minimnya perawatan.
“Jaringan yang dibangun harus diawasi dan dievaluasi secara berkala. Jangan sampai di awal aktif, tapi lama-lama tidak digunakan karena gangguan teknis yang tidak ditangani,” ungkapnya.
Evaluasi rutin ini penting agar internet benar-benar menjadi solusi jangka panjang bagi peningkatan kualitas pendidikan dan layanan publik di Kaltara.
Dorongan untuk Pemerataan Digital
Ladullah berharap pemerintah daerah dapat lebih berperan aktif memastikan daerah terluar dan terpencil tidak tertinggal dalam hal akses teknologi digital.
Ia menilai pemerataan infrastruktur internet merupakan langkah strategis untuk memperkecil kesenjangan pembangunan antarwilayah.
“Kami mendorong pemerintah daerah agar memastikan seluruh wilayah, terutama yang terisolir, mendapatkan jaringan internet yang andal. Dengan begitu, kesenjangan digital antara kota dan daerah terpencil bisa segera berkurang,” pungkasnya.
Upaya ini, lanjutnya, tidak hanya penting bagi pendidikan, tetapi juga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital secara lebih luas.(adv)









